PEROMPAKAN LAUT ASIA: INSIDEN TURUN 50% SELAMA AGUSTUS 2012


Minggu, 16 September 2012 | 08:52 WIB
JAKARTA: National Maritime Institute (Namarin) mengungkapkan, selama Agustus 2012 hanya terjadi enam kasus perompakan di laut atau sea robbery di perairan Asia, atau turun 50% dibanding kasus serupa yang terjadi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 12 kasus.

Direktur Namarin Jakarta Siswanto Rusdi mengatakan, data tersebut mengindikasikan bahwa selama Agustus 2012 situasi keamanan maritim di perairan Asia terpantau relatif terkendali.

Dia mengatakan data kasus perompakan di laut tersebut di peroleh Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi) dari Information Sharing Center - Regional Cooperation Agreement on Comating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia/ReCAAP di Singapura.

“Pikmi merupakan sebuah unit yang bertugas mengupdate data soal situasi dan keamanan maritim. Unit ini berada di bawah koordinasi Namarin,” ujarnya kepada Bisnishari ini, Minggu (16/9/2012).

Koordinator Pikmi, M.Yasin mengatakan, angka sea robbery tertinggi terjadi pada 2010, yaitu 19 insiden perampokan laut.

Yasin mengatakan, dari enam peristiwa perampokan yang terjadi pada 2012, dua di antaranya digolongkan ke dalam kejahatan kategori 2 sementara sisanya berkategori 3 (1 insiden) dan pencurian ringan atau petty theft (3 insiden).

Dari enam peristiwa kejahatan dengan kategori 2 yang tercatat selama Agustus 2012 semuanya terjadi di kawasan Asia Tenggara. “Sementara pada 2011 dan 2010, kejahatan maritim banyak terjadi di kawasan Asia Selatan,” tuturnya. (k1/sut)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membedah Pengenaaan CHC dan THC di Pelabuhan

In search for a new IMO Secretary-General – assessing Indonesia’s strength at the Global Maritime Forum

Mungkinkah TNI-AL menjadi blue-water navy (kembali)?