Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

New Normal, Lonceng Kematian Usaha Kapal Penumpang?

Gambar
Dunia sebetulnya masih tengah bertempur dengan pandemi Covid-19 dan  tidak tahu kapan pertempuran ini akan berakhir. Menariknya, sejak pertempuran global melawan wabah mematikan itu dikumandangkan pada awal tahun ini, gagasan new normal telah muncul. Sepertinya, dunia sudah tahu bahwa ia tidak akan pernah berhasil menumpas hingga tuntas penyakit yang satu itu. New normal kini bukan lagi sekadar wacana. Negara-negara sudah mulai menyiapkan protokol bagi seluruh sek tor kehidupa n agar bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Bidang kemaritiman juga bersiap menyambut new normal . Sektor pelabuhan, pelayaran, logistik dan lain-lain dikabarkan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk itu. Mengingat kalangan top pemerintahan, mulai dari Presiden, Menteri hingga Kepala Daerah, sudah menyebut-nyebut frasa new normal belakangan ini, bagi sektor tersebut nampaknya normal baru akan segera dijalankan tak lama lagi. Salah satu normal baru yang akan digeber pada sektor pelabuhan, pelaya

Terhempas Ombak Covid-19

Gambar
Wabah virus corona betul-betul memukul bisnis pelayaran. Hampir seluruh elemen yang ada pada sektor ini terkena dampaknya. Hanya saja level kerusakannya berbeda-beda. Dimulai dengan pelayaran bahan bakar minyak (BBM) alias tanker. Bisnis yang satu ini kondisinya tidak separah sektor pelayaran lainnya alias masih bisa bernafaslah. Bukankah dengan adanya virus corona pabrik-pabrik banyak tutup yang pada gilirannya mengurangi konsumsi BBM? Konsumsi turun, pasti turun pula shipment BBM. Di mana untungnya? Di atas kertas, bisnis tanker harusnya megap-megap seperti saudara lainnya sesektor.  Namun, ada blessing in disguise di tengah pandemi corona bagi bisnis ini. Memang benar pabrik-pabrik banyak yang ditutup sehingga permintaan BBM anjlok. Sekadar catatan, ketika wabah corona pertama kali merebak di Wuhan, Provinsi Hubei, China, akhir 2019, tak lama kemudian seluruh sektor industri di n egeri Panda itu perlahan tapi pasti terpukul dan bergerak sempoyongan akibat tenaga kerja yan