Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Memetik Hikmah dari Kasus Dwelling Time

Gambar
Seiring perjalanan waktu, kasus dwelling time (DT) mulai meredup dari perhatian publik. Ia digantikan oleh isu lain yang lebih hangat dan karenanya membetot mata kita semua. Salah satunya adalah isu reshuffle kabinet yang baru saja usai. Tetapi penulis tidak ingin membahas topik pergantian menteri itu. Pikiran utama artikel ini tetap berkenaan dengan isu DT. Mengingat kehebohan aksi penangkapan pelaku suap dan pemerasan terkait DT oleh kepolisian tidak lagi terlalu dominan, kinilah saatnya untuk merenung dalam upaya memetik hikmah dari apa yang telah terjadi. Hikmah pertama, dwelling time bukan perbuatan yang bisa dipidanakan seperti pencurian, pembunuhan atau korupsi. Ia merupakan domain tatakelola pemerintahan yang baik ( good corporate governance /GCG). Bahwa kepolisian berwenang memeriksa apapun dan siapapun tidak ada yang membantahnya. Namun, dalam kasus DT kepolisian berada dalam posisi sedikit offside. Menurut Bank Dunia, definisi dwelling time adalah the measure of the ti