Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Mencari Sosol Ideal Dirjen Hubla

Gambar
Ada hal yang tidak biasa tengah berlangsung di Kementerian Perhubungan (Kemhub). Instansi tersebut tengah mencari figur mengisi posisi Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) yang lowong setelah Antonius Tonny Budiono, KPK cokok. Ya, tidak biasa karena Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terkenal tertutup bagi pegawai luar. Ketertutupan itu bahkan berlaku pula untuk kalangan internal. Sudah bukan rahasia lagi, bagi pegawai Ditjen Hubla yang tidak berlatar belakang pelaut peluang menapaki jenjang karier bisa jadi tertutup. Ditjen Hubla nampaknya hanya untuk pelaut dan hanya pelaut alumni pendidikan pelaut tertentu saja. Mereka yang berpendidikan dari berbagai lembaga pendidikan umum akan digergaji angin melalui office politics sehingga tak beranjak naik atau paling tidak statis di tempat. Tentu saja posisi Dirjen bukan posisi sembarangan; ia jauh di atas permainan itu. Tetapi, ia sangat dekat dengan peluang korupsi, di tangannya kebijakan yang digariskan oleh Menteri b

Menyoal Korporatisasi Pelabuhan UPT

Gambar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi belakangan ini gencar mendorong penyerahan pelabuhan yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan kepada BUMN kepelabuhan dan swasta. Menurutnya, kebijakan ini – sebut saja korporatisasi pelabuhan UPT – dipilih agar garis batas antara fungsi regulator dan fungsi operator yang melekat pada Kemhub makin dipertegas. Selama ini kedua fungsi tersebut berkelindan sehingga mengaburkan tugas pokok kementerian. Belum lagi ada satu fungsi Kemhub sebagai auditor, yang seringkali menimbulkan masalah di lapangan. Merespon “jualan” Menhub, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) diberitakan siap membeli. Keempat Pelindo kini tengah menghitung kelayakan pengelolaan pelabuhan UPT bagi usaha mereka. Dari 2.000 lebih pelabuhan UPT yang saat ini beroperasi dari Sabang hingga Merauke tentu hanya sebagian kecil yang akan dikelola Pelindo sesuai kelayakan bisnis. Di samping itu, Menhub  sejauh ini hanya menawarkan satu-dua pelabuhan UPT kepada BU

Poros Maritim Bollywood

Gambar
Barangkali tidak ada orang di dunia ini yang tidak kenal dengan industri perfilman India. Lazim disebut Bollywood, sektor yang satu ini sudah mengglobal persis seperti bisnis perfilman negeri Paman Sam yang namanya disematkan pada India, yaitu Hollywood. Namun, tidak begitu halnya dengan bidang kemaritiman. Hampir dapat dipastikan tidak banyak orang yang tahu bahwa bidang kemaritiman India juga menggeliat aktif. Jika upaya ini kelak berjalan penuh, India akan menjadi salah poros maritim dunia. Poros maritim India, kita sebut saja poros maritim Bollywood untuk mudahnya, bertumpu pada Sagar Mala. Apa itu Sagar Mala? Sagar Mala adalah inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian Pelayaran pada 31 Juli 2015 untuk memodernisasi pelabuhan-pelabuhan di seluruh India. Adapun jumlah pelabuhan yang akan dimodernisasi sebanyak 12 pelabuhan yang tersebar di beberapa daerah di India. Pemerintah India menaksir program tersebut akan menyedot investasi senilai US$120 milyar. Di lapan