Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Jalan Berat Mewujudkan Visi Maritim Presiden

Gambar
Usai sudah pengumuman kabinet. Para menteri yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo tidak banyak berubah dari kandidat yang dinominasikan selama ini oleh publik. Ada harapan publik yang terpenuhi dengan terpilihnya mereka tetapi ada juga yang “jauh panggang dari api”. Bagi bidang kemaritiman, susunan kabinet yang ada jauh dari harapan. Memang, tidak ada yang betul-betul ideal dalam kehidupan ini. Bagi masyarakat kemaritiman menjauhnya jarak antara harapan dan kenyataan terkait dengan susunan kabinet yang ada tidak ada sangkut-pautnya dengan figur; Indroyono Soesilo, Susi Pudjiastuti dan Ignatius Jonan adalah orang-orang yang memiliki integritas yang baik serta wawasan yang luas dalam bidangnya masing-masing. Masalahnya lebih kepada arsitektur kementerian. Arsitektur kementerian yang membidangi masalah kemaritiman atau kelautan telah masuk ke dalam jebakan batman. Hampir semua kita barangkali pernah mendengar istilah ini. Istilah yang berasal dari film Batman itu menggam

Tol Laut, antara Logistik dan Transportasi

Gambar
Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla akhirnya mengucapkan sumpah sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 dihadapan sidang MPR RI. Bagi pemerhati dan pengamat kemaritiman yang menarik dari prosesi pelantikan mereka berdua adalah pernyataannya bahwa “ Kita telah lama memunggungi laut, samudera, selat dan teluk. Sekarang saatnya kita mengembalikan semua, sehingga tercapai Jalesveva Jayamahe   kembali membahana di laut kita jaya.” Dengan mengutip Bung Karno, Jokowi (begitu ia biasa dipanggil) lebih lanjut mengatakan, “Untuk membangun Indonesia kuat, makmur dan damai, yakni cakrawati samudera , diperlukan jiwa pelaut yang berani mengarungi gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.” Singkat cerita, kemaritiman menjadi salah satu alas strategi penting bagi dia dalam mewujudkan visinya menjadikan Indonesia Hebat. Komitmen yang kuat kepada kemaritiman mantan walikota Surakarta itu sudah terlihat ketika ia mengusung gagasan tol