press release RAMPOK LAUT SARAWAK DITEKUK
SIARAN
PERS
RAMPOK
LAUT SARAWAK DITEKUK
JAKARTA-Nasib
sial menimpa kawanan perampok yang beroperasi di perairan seputar Kalimantan
Utara. Pasalnya, kapal yang sudah mereka kuasai berhasil dibebaskan oleh
penjaga pantai (coast guard)
Malaysia. Informasi yang diterima oleh Pusat Informasi Keamanan Maritim
Indonesia dari Information Sharing Center - Regional Cooperation Agreement on
Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia/ReCAAP di Singapura
dan coast guard Malaysia
mengungkapkan, kelompok penjahat laut itu berhasil menguasai kapal tunda dan
tongkang bermuatan penuh kontener yang tengah berlayar dari Port Klang menuju
Miri.
“Kejadiannya
berlangsung Kamis (18/10) lalu pada pukul 13.30 waktu setempat. Pelaku
bersenjatakan tongkat dan parang dalam menjalankan aksinya,” ungkap Moh Yasin,
Kepala Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi).
Pikmi
adalah sebuah unit di bawah The National Maritime Institute (Namarin) yang
khusus membidangi informasi aksi
kejahatan terhadap kapal.
Menurut
Yasin, dalam menjalankan aksinya kawanan perampok itu membagi diri ke dalam dua
kelompok, satu kelompok bertugas menguasai tongkang (barge) dan yang lain mengambil alih kendali kapal tunda atau tug boat. Kelompok pertama berhasil
menahan dua ABK yang bertugas di tongkang.
“Sementara
kelompok kedua mencoba menguasai tug boat
namun tidak berhasil karena kru di anjungan mengunci pintu. Dan, si kru terus
melakukan kontak radio dengan pelabuhan melaporkan situasi yang dihadapi oleh
kapal,” kata Yasin seraya menambahkan seluruh kru tidak mengalami kekerasan.
Komunikasi
dengan pelabuhan, imbuh Yasin, membuahkan hasil. Pada pukul 15.00 waktu
setempat, dua kapal patroli cepat coast
guard Malaysia yang bergerak dari pangkalan di Sarawak berhasil mencegat
kapal yang telah dikuasai oleh perampok. Setelah kejar-kejaran selama 45 menit,
akhirnya empat perampok berhasil ditekuk sementara beberapa lainnya berhasil
melarikan diri. Mereka dibawa ke pangkalan Muara Tebas untuk diinterogasi.
Menurun
Moh
Yasin lebih lanjut menjelaskan, keberhasilan otoritas keamanan maritim Malaysia
membekuk kawanan perampok di lautan Kalimantan Utara merefleksikan kondisi umum
keamanan maritim di Asia yang kondusif.
Data
terbaru yang dirilis ReCAAP Oktober ini mengindisikan, selama Januari-September
2012, kejahatan perompakan (piracy)
dan perampokan bersenjata (armed robbery)
terhadap kapal di Asia relatif menurun. Dalam periode Januari-September 2012,
telah terjadi 95 insiden, terdiri dari 90 insiden aktual dan lima insiden
dikategorikan upaya kejahatan (attempted
incident).****
Untuk informasi lebih
lanjut dapat menghubungi Sdr Moh Yasin (081578054879) atau email ke
namarin.jakarta@gmail.com
Komentar
Posting Komentar