Postingan

Menampilkan postingan dengan label news

Prospek Bisnis Pelayaran Tahun 2018

Gambar
Memasuki tahun baru, dunia usaha memasang kuda-kuda dan bersiap menghadapi dinamika bisnis selama setahun ke depan dengan penuh optimisme. Bisnis pelayaran pastinya tidak luput dari ritual ini. Hanya saja, optimisme sektor pelayaran tidak semarak sektor lainnya karena selama 2017 kondisinya tidak baik-baik amat. Usaha yang satu ini boleh disebut masih bleeding sepanjang tahun lalu meski ada sedikit perbaikan freight, khususnya pelayaran peti kemas. Sayang, menurut analis pelayaran kelas dunia, Martin Stopford, dalam wawancara dengan sebuah media pelayaran regional tahun lalu, perbaikan freight itu hanyalah sementara dan tidak substansial sifatnya. Terbukti, setelah Hanjin bangkrut tahun 2016, sejumlah pelayaran peti kemas besar lainnya melakukan berbagai cara hanya untuk bertahan hidup. Tiga pemain pelayaran "Liga Jepang", yaitu Mitsui OSK Lines (MOL), Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (NYK) dan Kawasaki Kisen Kaisha (K Line) telah membentuk joint venture yang diberi nama Oc...

Poros Maritim Dunia: Now or Never

Gambar
Tahun ini, tepatnya Oktober lalu, visi maritim pemerintah genap berusia tiga tahun. Banyak artikel seputar evaluasi eksistensi kebijakan tersebut ditulis di media. Berbagai forum dialog pun  tak ketinggalan dihelat dengan tujuan yang sama. Sebagian besar menilai bahwa poros maritim dunia (PMD) telah sukses dalam menekan disparitas harga antara Jawa dan luar Jawa. Bagi mereka sepertinya PMD diidentikan dengan tol laut. Bagi sebagian lain, yang jumlahnya juga besar, PMD dievaluasi masih jauh dari berhasil, termasuk proyek tol laut. Kelompok ini dapat digolongkan sebagai kelompok holistik karena melihat PMD dari sudut pandang yang lebih luas, tidak hanya tol laut. Tentu mereka punya alasan untuk ini. Bila merujuk kepada penjelasan poros maritim dunia, ada tujuh pilar yang menjadi sokoguru visi ini. Sebelumnya hanya ada lima pilar saja. Pilar tersebut meliputi pengelolaan sumberdaya kelautan dan pengembangan sumberdaya manusia, pertahanan-keamanan-penegakan hukum dan keselamat...

Pelaut Indonesia Masih Menjadi Obyek Penderita

Gambar
Dalam waktu yang tidak lama lagi, 2016 akan ditinggalkan dan 2017 pun menanti di hadapan. Bagi dunia kepelautan nasional selama setahun lalu, seperti tahun-tahun sebelumnya, kondisinya hampir tidak banyak berubah. Pelaut masih saja menjadi obyek penderita. Sayangnya, setahun ke depan keadaan pelaut Indonesia diperkirakan akan tetap seperti yang sudah-sudah jika tidak hendak dikatakan semakin menderita. Mengapa nasib pelaut Indonesia begitu malangnya? Di mana letak pokok persoalannya? Sekadar catatan, persoalan yang membelit pelaut Indonesia sudah dimulai sejak mereka mengikuti proses pelatihan/pendidikan, sertifikasi hingga penempatan di atas kapal-kapal domestik maupun internasional. Dan, semua persoalan itu berawal dari terpusatnya pengelolaan bidang kepelautan pada satu tangan instansi tanpa ada check and balances dari pihak lain. Pelatihan atau pendidikan pelaut di Indonesia berada sepenuhnya di tangan Kementerian Perhubungan (Kemhub) mulai dari tingkat rating hingga off...

Hadapi MEA, Industri Pelayaran Nasional Butuh Pembenahan

Gambar
JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan pelayaran nasional yang tergabung dalam Indonesia National Shipowners Association (INSA) didorong untuk membenahi industri dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menilai industri pelayaran nasional belum kuat menghadapi persaingan di kawasan regional. Untuk itu pelaku usaha pelayaran fokus mendorong pertumbuhan industri dan melakukan pembenahan ke dalam akibat menyeruaknya isu tidak solidnya antarpengurus. “Tantangan industri pelayaran setelah berlakunya MEA tahun depan akan semakin kompleks. Para pelaku industri pelayaran harus solid. Jangan sampai industri pelayaran masih terkesan seperti autopilot berjalan sendiri-sendiri, program-program di asosiasi yang melindungi pelayaran dalam negeri tidak terealisasi akibat persoalan di dalam,” katanya dalam siaran resmi, Rabu (2/4/2014). Kepengurusan INSA saat ini, kata Siswanto, seharusnya mewaris...

Jangan Abaikan Navigasi Selat Sunda

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat masalah kelautan dari The National Maritime Institute Siswanto Rusdi menegaskan pemerintah sebaiknya jangan hanya fokus pada Selat Malaka dan Singapura tapi juga Selat Sunda. “Sebagai negara pantai di Selat Sunda, kita seharusnya berusaha keras agar selat itu aman. Kita bisa memanfaatkan user state Selat Sunda untuk membantu kita menyediakan rasa aman berlayar. Persis seperti di Selat Malaka dan Singapura,” tegasnya, Senin (21/10). Siswanto menegaskan Indonesia akan menghadapi perubahan mendasar di Selat Sunda terkait dengan navigasi dengan adanya pembangunan Jembatan Selat Sunda. “Itu diimplementasikan oleh Ditjen perhubungan Laut sebagai administration. Kita kurang memperhatikan Selat Sunda. Di Selat Malaka ada Malacca Strait Council yang dibiayai Jepang, mengapa di Selat Sunda tidak ada itu?” Sebelumnya Indonesia bersama dengan Malaysia dan Singapura mendapatkan suntikan dana US$17,5 Juta atau setara dengan Rp198 miliar dari seju...

TANKER DANAI 4 DITEMUKAN, TIDAK KARGONYA

JAKARTA- Kapal pengangkut minyak jadi ( oil product tanker ) Danai 4 akhirnya berhasil ditemukan, namun kargo yang diangkut berikut suku cadang dan peralatan kapal serta barang-barang berharga milik anak buah kapal atau ABK raib. Demikian dilaporkan oleh Information Sharing Center-Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia (ReCAAP) di Singapura. “ Danai 4 , berbendera Thailand dan bernomor IMO 8613530 , memang telah berhasil ditemukan. Seluruh ABK selamat tetapi kargo, suku cadang dan peralatan kapal serta barang-barang berharga milik kru kapal hilang digondol perampok,” jelas Amy Fang, manajer komunikasi ISC-ReCAAP dalam surat elektroniknya yang diterima Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi) kemarin. Pikmi adalah sebuah unit di bawah The National Maritime Institute/Namarin yang khusus   membidangi informasi aksi kejahatan terhadap kapal. Pikmi merupakan mitra ISC-ReCAAP di Indonesia .  Sebelumnya,...

Pemerintah Didesak Tempatkan Dubes Khusus di IMO

Bisnis.com , JAKARTA—Pemerintah didesak memperbaiki misi pencalonan kembali Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) dengan memperkuat delegasi tak hanya dari pejabat Kementerian Perhubungan tapi duta besar khusus. Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menilai status perwakilan Indonesia saat ini di organisasi maritim internasional itu kurang kuat dalam mendukung upaya memajukan sektor pelayaran nasional. Baginya perlu peningkatan delegasi dari selama ini hanya didukung oleh Kementerian Perhubungan termasuk oleh Atase Perhubungan di luar negeri menjadi perwakilan khusus atau duta besar khusus. Delegasi itu yang akan membawa keinginan atau misi utama pemerintah dalam Anggota Dewan IMO. Dubes khusus itu juga diterapkan dalam delegasi organisasi PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (Unesco) bukan dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan. “Saat ini misi maritim kita di IMO diwakili oleh Atase Perhubungan, post...

Namarin Survei Persepsi Publik Terhadap Pelabuhan Cilamaya

Bisnis.com , JAKARTA—The National Maritime Institute (Namarin) akan menggelar survei persepsi publik terhadap rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat guna mengukur respon masyarakat dan pelaku industri. Direktur Namarin Siswanto Rusdi mengatakan survei itu segera digelar dalam waktu dekat ini untuk mengetahui sejauh mana persepsi masyarakat sekitar lokasi dan pelaku bisnis terhadap pembangunan pelabuhan penyangga Pelabuhan Tanjung Priok itu. “Kami akan menggelar survei persepsi publik terhadap pembangunan Cilamaya, secepatnya dilakukan,” katanya di Jakarta, Minggu (15/9/2013). Siswanto mengatakan survei itu akan menggunakan metodologi survei dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Jumlah responden diperkirakan mencapai 400 orang. “Respons dari masyarakat umum, penduduk di sekitar lokasi, dana pengusaha,” katanya. Kementerian Perhubungan sebelumnya menyatakan pembuatan rencana induk pembangunan Pelabuhan Cilamaya Jawa Barat masih menu...

Aksi Pencurian di Kapal Marak Lagi

Bisnis.com , JAKARTA - Aksi pencurian di atas kapal dengan menggondol barang-barang berharga milik ABK atau properti kapal marak di perairan Asia selama Agustus 2013. Demikian dilaporkan oleh Information Sharing Center-Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia (ReCAAP) di Singapura. “Selama periode Agustus 2013 tersebut, telah terjadi tujuh pencurian di atas kapal. Dan, ini merupakan 60 persen dari total jumlah kejahatan maritim yang dicatat oleh ISC-ReCAAP,” ujar Moh Yasin, Kepala Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi) kepada Bisnis hari ini, (17/9/2013). Dia mengatakan, kejahatan maritim yang terjadi selama Agustus 2013 seluruhnya berjumlah 12 insiden. Pikmi adalah sebuah unit di bawah The National Maritime Institute/Namarin yang khusus  membidangi informasi aksi kejahatan terhadap kapal. Pikmi merupakan mitra ISC-ReCAAP di Indonesia. Yasin menyatakan, 12  aksi kejahatan maritim itu terjadi d...

2013, Terjadi 57 Kejahatan Maritim di Perairan Asia

VIVAnews - Sebanyak 57 kejahatan maritim terjadi di perairan Asia selama periode Januari hingga Juni 2013. Jumlah ini menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni 64 kasus. Berdasarkan laporan Information Sharing Center-Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia (ReCAAP) di Singapura, aksi kejahatan maritim tahun ini juga menunjukkan penurunan. “Dari jumlah itu, 54 merupakan kejadian aktual dan sisanya merupakan sebatas upaya kejahatan,” ujar Moh. Yasin, Kepala Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (Pikmi), dalam rilis yang diterima VIVAnews .  Yasin mengungkapkan, dari 57 insiden, 13 digolongkan kejahatan maritim kategori 2 (cukup signifikan), 20 kategori 3 (kurang signifikan), 21 hanya pencurian ringan. Tidak ada kejahatan yang dapat digolongkan kategori 1. “Kejahatan kategori 2 tahun ini merupakan yang terendah dalam kurun lima tahun pencatatan kejahatan maritim oleh ISC-ReC...

PETI KEMAS: Direlokasi Paksa Dari Pelabuhan Tanjung Priok

BISNIS, COM, JAKARTA--Ribuan peti kemas impor yang menumpuk di Pelabuhan Tanjung Priok  Jakarta Utara dan telah mengantongi surat perintah pengeluaran barang (SPPB) dari Bea dan Cukai setempat akan di relokasi paksa ke depo di luar pelabuhan  guna menghindari ancaman stagnasi di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat Simatupang, mengatakan masih terdapat 5.870 bok peti kemas yang sudah mengantongi SPPB di pelabuhan itu, tetapi dibiarkan menumpuk oleh pemilknya di lini 1 atau terminal peti kemas. Peti kemas tersebut, kata dia, saat ini berada di lapangan Jakarta International Container Terminal (JICT) sebanyak  5.410 bok dan di TPK Koja 460 bok. “Akibatnya pelabuhan menjadi padat karena YOR di terminal tinggi bahkan lebih dari 100%. Bongkar muat kapal juga jadi terhambat, dan kami sudah koordinasi hal ini dengan Pelindo II dan Bea Cukai agar segera dipindahkan itu peti kemas,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, ...

ASURANSI KAPAL: Pengusaha Diminta Tingkatkan Proteksi

BISNIS.COM, JAKARTA—The National Maritim Institute mendesak pemilik kapal untuk meningkatkan perlindungan dan pemberian ganti rugi apabila kapal tenggelam sehingga menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan pelayaran nasional. Direktur Eksekutif The National Maritim Institute Siswanto Rusdi menjelaskan dalam dunia pelayaran bila kapal tenggelam maka biaya pengangkatan kapal akan ditangani meggunakan skema protection and indemnity (P & I). “Dalam dunia pelayaran biaya untuk salvage ini ditangani oleh P & I dan dananya diambil dari iuran yang dibayar oleh operator atau pemilik kapal,” ujarnya kepada Bisnis , Rabu (12/6/2013). Dia menjelaskan kasus tenggelamnya KM Lintas Bahari Utama yang tenggelam di perairan Tanjung Priok pada Sabtu 1 Juni dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan pelayaran nasional lainnya. Sebelumnya pengangkatan bangkai KM Lintas Bahari Utama yang tenggelam di perairan Tanjung Priok terhambat karena tingginya biaya pengangkatan kapal.   ...

SINAR HARAPAN

Berita terkait rencana mogok di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sehubungan kebijakan Pelindo mendirikan anak usaha yang pekerjaannya tumpang tindih dengan usaha pihak swasta di pelabuhan. SINAR HARAPAN

MARITIM NATIONAL INSTITUTE Minta Pemerintah Audit Aset Pelabuhan

BISNIS.COM--JAKARTA--Direktur Eksekutif The Maritim National Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mendesak Kementerian Perhubungan dan Kementrian Badan Usaha Milik Negara untuk mengatasi masalah dugaan monopoli yang dilakukan oleh Pelindo I-IV. “Kemenhub dan Kementerian BUMN sebagi wasit harus lebih tegas untuk segera audit mana aset negara dan aset PT Pelabuhan Indonesia I-IV di pelabuhan sehingga diperjelas,” katanya kepada Bisnis, Minggu (19/5/2013). Audit dan evaluasi aset pelabuhan, imbuhnya, dapat dilakukan atas perintah Menteri seperti yang diamanatkan dalam ayat 2 pasal 344 UU No. 17/2008 tentang Pelayaran dimana untuk pengembangan pelabuhan dapat dilakukan evaluasi dan audit aset BUMN yang menyelenggarakan usaha pelabuhan. Menurutnya dengan dilakukan audit aset pada sejumlah pelabuhan sehingga dapat mengetahui sejumlah aset milik negara dan aset milik BUMN pelabuhan.  Aset negara di sejumlah pelabuhan, imbuhnya, dapat diberikan bagi sejumlah perusahaan b...

Selama April 2013, Empat Kapal Dibajak di Perairan Asia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perairan Asia sedikit memanas. Penyebabnya, empat aksi kejahatan telah terjadi terhadap kapal dalam minggu terakhir April 2013. Demikian dilaporkan oleh Information Sharing Center-Regional Cooperation Agreement on Combating Piracy and Armed Robbery Against Ships in Asia (ReCAAP) di Singapura. “Kejadian pertama berlangsung pada 22 April di lepas pantai Tanjung Ayam, Malaysia pukul 22.50 waktu setempat dan yang menjadi target adalah tongkang Eng Tou 266. Kejadian kedua, 23 April pukul 04.07 waktu setempat, berlokasi pada 13 mil laut dari timur laut Pulau Bintan, di Laut Cina Selatan, dengan korban sebuah tanker pengangkut aspal, AD Phoenix,” ungkap Kepala Pusat Informasi Keamanan Maritim Indonesia (PIKMI) Moh Yasin kepada Tribunnews, Minggu (5/5/2013). PIKMI adalah sebuah unit di bawah The National Maritime Institute(Namarin) yang khusus membidangi informasi aksi kejahatan terhadap kapal. PIKMI merupakan mitra ISC-ReCAAP di Indonesia. Yasin ...

Auman sang singa di lautan

Pelayaran asal negeri singa Neptune Orient Lines (NOL) mulai mengaum menunjukkan taringnya dalam kancah pelayaran peti kemas dunia. Dalam sebuah seremoni megah di Singapura belum lama berselang, perusahaan tersebut mengoperasikan kapal peti kemas bongsor berukuran 14.000 TEU yang diberi nama APL Temasek oleh Ibu Negara Mary Tan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari 10 pesanan dengan ukuran sama dari galangan Hyundai Samho Heavy Industries, Korea Selatan. Chairman NOL Group, Kwa Chong Seng mengatakan APL Temasek merupakan satu-satunya kapal terbesar yang terdaftar di bawah bendera Singapura. Dan, karenanya layak diberi nama Temasek yang berarti kota bahari. “Kapal-kapal yang lain juga akan menyandang nama-nama Singapura yang setara dengan kata itu,” katanya. Tabloid pelayaran TradeWinds mengungkapkan NOL mengucurkan investasi sebesar 4 miliar dollar AS untuk program pengadaan kapal peti kemas bongsor -nya. Kendati berbadan besar, kapal-kapal ini menggendong teknologi ya...